Rabu, 13 Februari 2013

Cat Photo's




















Lukisan2 kucing :








HELLO J
Hari ini Erina akan memberi sedikit  informasi dari berbagai sumber yang erin ambil tentang :
Tips dasar perawatan kucing Menangani Kucing Stress | Diare pada kucing | Kenali Bahaya untuk Kucing | Tips Jodohkan Dan Kawinkan Kucing | Manfaat Telur untuk kucing? | Pemeliharaan Kucing | Memberi Makan Kucing Yang Sedang Sakit |  Panduan Makan & Minum  Kucing dll



Hindari Makanan Kucing Yang Mengandung Bawang

Berhati-hatilah saat memberikan makanan yang didalamnya mengandung bawang pada kucing peliharaan, karena bawang dapat menyebabkan anemia yang parah pada kucing. Kandungan bahan kimia tertentu yang terdapat pada bawang dapat menyebabkan kelainan sel darah merah atau yang disebut “Heinz body”. Kelainan ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Terkadang kita mungkin pernah memberikan makanan atau bubur untuk bayi dengan tujuan meningkatkan nafsu makan kucing. Tanpa kita sadari beberapa makanan bayi mengandung tepung bawang yang menyebabkan kucing mengalami “anemia Heinz Body” yang sangat parah.
Begitupun hal nya dengan bawang putih, bawang putih juga mengandung zat kimia yang sama dengan bawang merah, yang dapat menyebabkan anemia. Namun pada bawang putih jumlahnya lebih sedikit dari bawang merah.
Bawang putih sering digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada manusia dan anjing. Efek bawang putih dan dosis yang tepat untuk meningkatkan kekebalan pada kucing belum didukung dengan penelitian medis. Yang perlu diingat adalah berhati-hatilah saat memberikan kucing makanan atau obat-obatan herbal yang mengandung bawang putih atau bawang merah.
Tips Jodohkan Dan Kawinkan Kucing
Para pecinta kucing, ada baiknya juga mempelajari karakter dan kondisi kucing peliharaannya, yang terpenting saat kucing tersebut sedang birahi. Hal ini berguna saat menghadapi perkawinan kucing tersebut, juga untuk menghindari perkawinan inbreeding.
Masa Birahi dan Tanda-tandanya :Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan yang berlangsung selama 4-10 hari, kadang hanya 4-5 hari.
Siklus birahi ini akan berulang setelah 1 bulan atau setelah 2-3 bulan.
Kucing betina saat mengalami birahi, terjadi perubahan tingkah laku. Anda
harus memahami tanda-tanda kucing betina birahi antara lain :
Kucing akan sering mengeong lama dan kaki belakangnya berjalan di tempat, suara mengeongnya kadang menjadi berat dan keras.
Kucing lebih manja terhadap pemiliknya dan lebih sensitif, kadang suka berguling-guling.
Bila dipegang dibagian punggung tepat nya di atas pangkal ekornya akan naik dan ekornya akan melengkung ke samping badannya.
Nafsu makan kucing juga jadi berkurang (menurun).
Bila kucing sudah mengalami tanda-tanda tersebut berarti kucing anda sudah dewasa dan siap dikawinkan. Namun bila kucing baru mengalami birahi yang pertama kali ketika umurnya baru 10 bulan sebaiknya kucing jangan di kawinkan dulu. Usia produktif untuk kucing kawin, mengandung dan melahirkan dimulai dari umur 1 tahun. Karena pada usia kucing 1 tahun kucing sudah benar-benar siap untuk memiliki anak dan merawat anaknya nanti. Jadi pada dasarnya kucing betina sebaiknya tidak dikawinkan sebelum berumur 1 tahun.
Pemilik perlu memperhatikan timbulnya pyometra yang menyebabkan penundaan breeding sampai beberapa kali.

Pyometra adalah infeksi uterus karena penumpukan hormon progesterone, dan mengakibatkan penebalan dinding uterus serta berpotensi tumbuhnya bakteri. jika terjadi pyometra maka harus diambil uterusnya agar tidak terjadi kematian.Pemilik kucing harus selalu memperhatikankesehatan kucing miliknya, karena ini merupakan prioritas utama sebelum memutuskan untuk re-breeding.Kucing betina yang dalam masa menyusui dan membesarkan anak-anaknya, sebelum anaknya lepas sapih (umur 3 bulan) jangan dikawinkan terlebih dahulu.Formula minimum untuk periode re-breeding adalah 3 bulan + perbulan dari jumlah anak yang dilahirkan dan disusui.masa birahi kucing jantan berbeda-beda, tetapi biasanya terjadi pada umur satu tahun atau lebih.Tanda kucing jantan birahi adalah suara mulai keras, suka mengeong, dan kalau melihat kucing betina ingin cepat menaikinya.
Persiapan dan Pemeriksaan Sebelum Perkawinan
Dilakukan pemeriksaan (terutama pada kucing betina), yaitu :
1.Vaksinasi
Tujuan vaksinasi adalah agar anak yang dilahirkan bisa memperoleh nutrisi yang baik dari induk yang bebas penyakit, sehingga anaknya bisa gemuk dan sehat.
2.Pemberian obat cacing
Tujuannya adalah agar anak kucing yang dilahirkan tidak cacingan.
Kondisi kesehatan
Sebelum dikawinkan kucing betina harus dipastikan dalam keadaan sehat, tidak kurus, kulit dan bulu tidak bermasalah. Tujuannya agar proses perkawianan lancer, proses persalinan lancar, dan anak yang dilahirkan tidak mengalami masalah akibat tertular penyakit dari induknya.
Kucing jantan hanya diperiksa seperti biasanya (general checkup).
Kandang atau Tempat Perkawinan
Kucing memerlukan tempat yang cukup luas dan tenang dalam proses perkawinannya. Sebaiknya ada ruangan tersendiri (kamar) atau minimal kandang dengan luas minimal 1 meter persegi untuk tempat/lokasi perkawinan.
Menjodohkan (Mengenalkan) Kucing Betina & Jantan
Pertama
Perhatikan Induk Betina, biasanya kucing betina yang siap untuk dibuahi akan berisik dan gelisah, mengeong sepanjang hari.
Hal ini (keinginan kawin ini) akan berlangsung sekitar 4-10 hari, kadang hanya 4-5 hari.
Jadi jangan sampai waktu ini terlewatkan karena untuk menunggu induk betina siap dibuahi lagi akan memerlukan waktu cukup lama sesuai siklus birahinya (1 bulan sekali atau 2-3 bulan sekali, juga ada yang hanya 6 bulan sekali).
Siklus birahi (ingin kawin) betina sulit untuk dipaksakan. Kalau pejantannya tidak masalah, siap kapan saja.
Kedua (Pengenalan)
Bila kucing baru pertama kali bertemu, kandangkan dulu pejantan sedemikian rupa sehingga dapat terlihat oleh betinannya dan biarkan betina mengeong memanggil pejantan.
Prinsipnya kucing jantan dan betina didekatkan tetapi tidak dalam satu kandang.
Proses ini sebagai pengenalan dan penentuan proses selanjutnya.
Jika berjalan lancar maka membutuhkan waktu antara 1-2 hari.
 
Proses perkawinan
Satukan kedua induk dalam satu ruangan yang sudah dipersiapkan.
Biarkan proses perkawinan berjalan alami selama sekitar 2-7 hari (tergantung keberhasilannya, normalnya 3-4 hari saja).
Biasanya perkawinan akan berlangsung berkali kali.
Pejantan akan mendekati betina, menciumi kemaluan betina, mulai menaiki sambil menggigit tengkuk betina, dan berlangsunglah perkawinan.
Proses perkawinan terjadi jika induk betina setelah kawin dia menggeram keras dan berguling-guling (kadang sambil menjilati kemaluannya), karena penis pejantan bergerigi jadi betina akan kesakitan.
Pisahkan kedua kucing jika proses ini sudah tidak lagi.
Ada kalanya betina sulit dikawini pejantan karena salah posisi (miring, terlentang, pinggul tidak diangkat).
Jika hal ini terjadi maka kita dapat membantunya dengan memegang betina pada posisi yang benar.
Keberhasilan proses ini tergantung pada kemauan, kemampuan, pengalaman, dan kesabaran pejantan menghadapi betina.
Proses perkawinan ini akan berlangsung 2-7 hari dan setelah itu pejantan dan betina bisa dipisahkan.
Sebaiknya mating dilakukan 3-4 kali per hari dalam jangka waktu 2-3 hari berturutan, setelah itu pisahkan pejantan dan betinanya sampai kita yakin terjadinya kehamilan.
Jika dalam satu bulan induk betina diraba putingnya terasa membesar dan keras berarti proses pembuahan berhasil, tinggal tunggu saja proses kelahiran yang kurang lebih sekitar 59-68 hari setelah perkawinan.
Bila proses kehamilan gagal biasanya betina akan mengalami estrus lagi. Sebaiknya proses perkawinan juga diawasi, paling tidak kita menyaksikan bahwa proses tersebut berhasil yang ditandai dengan betina yang berguling-guling dan marah bila didekati oleh pejantannya.
Tidak seperti breeding pada anjing, telur kucing akan dijatuhkan setelah proses breeding terjadi dan semuanya dijatuhkan sekaligus. Oleh karena itu betina akan berguling-guling dalam rangka menjatuhkan telurnya agar bisa bertemu dengan sperma yang ditinggalkan pejantannya.
Biasanya (tidak selalu) dalam 24 jam atau 48 jam setelah proses matting, betina akan berhenti memberikan tanda2 birahinya (berteriak2, berguling-guling, merintih2). Ini menandakan bahwa proses pembuahan telah terjadi.
Kemudian pada hari ke 21 sudah bisa di cek apakah puting susunya membesar dan berubah warna menjadi pink. Pada beberapa kucing, perubahan bisa saja terjadi pada 1 bulan pertama atau bahkan pada minggu ke 6.
Kadang-kadang antara hari ke 21-28, betina menunjukkan gejala2 heat lagi yang terjadi karena perubahan hormonal. Atau juga terjadi pada minggu ke 6 dimana dia mulai merasakan pergerakan anak didalam perutnya. Pada masa ini, biasanya dia akan mencari tempat untuk sembunyi untuk melahirkan. Pastikan bahwa tersedia tempat yang tenang dari gangguan kucing lain sebelum proses kelahiran terjadi.
Kucing betina biasanya mengalami masa kehamilan antara 59-68 hari.
Untuk mempermudah perhitungan, kita bisa mengambil angka rata2 63-65 hari dihitung dari hari pertama kita mulai mengawinkan (asumsi terjadi pembuahan pada hari pertama).
Gunakan kalender untuk menandai masa kawin dan kemungkinan masa kelahiran. Hal sangat penting bagi kita sebagai pemilik untuk mengevaluasi kondisi kehamilan terutama menjelang minggu-minggu terakhir. Diskusikan perkembangan dengan dokter hewan untuk memastikan kesehatannya. (Berbagai Sumber)

Saat Kucing Sakit Jangan Berikan Parasetamol
Kucing sangat sensitif terhadap obat-obatan anti radang atau penurun panas seperti aspirin atau parasetamol dan acetaminophen karena akan menyebabkan keracunan pada kucing tersebut. Ketidaktahuan tentang obat-obatan yang diberikan pada kucing, dapat menyebabkan kematian pada kucing tersebut.

Acetaminophen atau Parasetamol.
Para dokter hewan terkadang sering memberikan parasetamol atau acetaminophen dengan dosis rendah untuk mengendalikan rasa sakit pada anjing. Hal ini jangan disamakan dengan kucing, karena pemberian obat dengan dosis rendah sekalipun dapat menyebabkan keracunan atau memperburuk kondisi kesehatan kucing tersebut.
Hampir semua merk obat-obatan manusia untuk flu mengandung parasetamol atau acetaminophen. Beberapa yang cukup terkenal dan mudah didapat adalah bodrex,tempra, biogesic, panadol, sanmol, paracetamol, poldan, dll. Namun jangan sekali-kali berikan obat-obatan tersebut pada kucing.
Bagaimana cara kerja Parasetamol yang dapat memperburuk kondisi Kucing.
Hampir semua enzim yang bertugas memecah obat-obatan ada di hati atau liver. Salah satu nya adalah enzim glukuronil transferase bertugas menempelkan molekul glukuronid pada molekul obat dan membuatnya tidak aktif sehingga dapat dibuang melalui ginjal (air kencing).
Kucing adalah salah satu hewan dengan jumlah enzim glukuronil transferase yang sangat sedikit. Oleh karena itu obat-obatan yang menggunakan enzim tersebut, tidak dapat dibuang dengan sempurna melalui ginjal. Obat-obatan tersebut cenderung tetap aktif, terakumulasi dalam aliran darah dan menyebabkan kerusakan parah pada organ-organ.Pada dosis yang berlebihan, parasetamol dapat sebabkan kerusakan dan kematian sel-sel hati pada anjing. Sedangkan pada kucing menyebabkan gangguan metabolisme hemoglobin yang sering disebut methemoglobinemia.
Methemoglobin adalah bentuk hemoglobin yang tidak dapat mengikat & mentranspor oksigen. Methemoglobin yang berlebihan dalam darah mengakibatkan darah kucing tidak dapat mengangkut oksigen, tubuh kucing jadi kekurangan oksigen, jantung berdetak dengan cepat, nafas terengah-engah, dan selaput lendir mulai berwarna coklat tua. Lebih lanjut dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan Keracunan Parasetamol.

Tindakan yang diambil untuk pengobatan keracunan parasetamol meliputi pemberian oksigen tambahan, infus dan obat-obatan seperti asetilsistein dan vitamin C. Sebagai tambahan bisa diberikan asam amino Cysteine. Asam amino ini diperlukan agar hati dapat memperbaiki sel-sel yang rusak.
Tanda-tanda/gejala Keracunan Paracetamol.
Gejala-gejala di bawah ini dapat muncul 1-4 hari setelah pemberian parasetamol :
Air liur menetes secara berlebihan (hipersalivasi).
Sakit di daerah perut.
Selaput lendir berwarna coklat-abu.
Nafas terengah-engah.
Bengkak di wajah, leher dan kaki.
Hipotermia (suhu badan rendah).
Langkah kaki tidak terkoordinasi (ataksia).
Urin berwarna coklat tua/gelap.
Muntah.
Depresi.
Jaundice /penyakit kuning (seluruh badan berwarna kuning).
Koma.
Kematian.
Manfaat Telur untuk kucing?
Manfaat telur adalah karena telur mengandung besi, protein dan sebagian besar vitamin. Kita tahu telur jelas sangat bagus untuk manusia. Tapi apakah telur juga bagus sebagai makanan kucing .
Dalam merawat kucing kita harus tahu donk apa saja yang baik dan buruk bagi kucing. Nah maka daripada itu kita akan membahas tuntas telur untuk kucing. Dari manfaat telur ataupun kerugian yang disebabkannya?
Sebuah telur utuk memiliki sekitar 11,5% lemak, 13 persen protein, 160 kilokalori dalam setiap 100g. Dari komposisi itu bisa disimpulkan telur adalah makanan dengan keseimbangan yang baik. Memiliki protein hewani dan zat makanan penting apalagi jika dimakan mentah sebagai makanan kucing kucing.
Namun semua manfaat telur itu ada satu yang dapat merugikan kucing kita. Karena terlalu pada putih telur mengandung senyawa avidin yang dapat mengurangi vitamin B biotin. Padahal vitamin tersebut sangat penting untuk proses dalam tubuh kucing.
Supaya manfaat telur ini benar-benar maksimal. Cukup berikan tidak lebih dari sebutir telur mentah perminggu.
Dalam beberapa artikel tips merawat kucing yang saya baca. Senyawa avidin itu dapat dikurangi dengan memasaknya. Tapi sayang seribu sayang, itu juga dapat mengurangi zat makanan yang lain. Dengan kata lain manfaat telur juga berkurang.Ini semua berlaku untuk jenis kucing apapun,  apakah itu kucing persia, kucing anggora atau kucing  Maine Coon!!!
Lalu bagaimana jika kita hanya memberikan kuning telurnya saja?
Bisa saja, tapi itu memberi konsekunsi kegemukan karena kandungan lemak pada telur kucing yang tinggi (mencapai 31 persen). Jadi jika ingin kuning telur berikan saja dua atau tiga butir perminggu.
Kalau tidak bisa-bisa kucing anda seperti di postingan gambar kucing besar yang lalu!
Seperti sebuah pisau yang mempunyai ujung tajam dan pendek. Manfaat telur juga pasti ada keburukannya. Tergantung bagaimana kita merawat kucing,  supaya hanya kebaikannya saja yang kita dapat. (RL)
source :BOGOR, MEOOONG.COM  

Panduan Makan & Minum  Kucing
sumber :kittykrafty.com
Makanan yang diberikan kepada kucing sebaiknya merupakan makanan yang khusus diperuntukkan untuk kucing, yang dapat diperoleh dari petshop atau membuat sendiri. Pemilihan makanan yang khusus ini penting agar tersedianya kecukupan nutrisi yang sangat dibutuhkan kucing. Kucing dapat diberikan makanan berupa ikan ataupun daging. Pemberian daging (khususnya daging sapi) adalah penting untuk kesehatan kucing, terutama terhadap pertumbuhan bulu.
Bentuk makanan yang diberikan dapat dalam bentuk basah (kalengan) atau padat, dan dapat dilakukan variasi bentuk makanan. Bentuk makanan yang padat memiliki keuntungan lebih daripada bentuk makanan yang basah, karena lebih awet dan jika tidak habis termakan dapat dimakan kucing pada waktu yang berbeda (dalam satu hari tersebut).
Pemberian makanan anjing untuk kucing sebenarnya tidaklah baik, mengingat anjing dan kucing merupakan kelompok hewan yang berbeda. Kucing merupakan hewan yang benar-benar karnivora (pemakan daging), sedangkan anjing tidak. Dan di dalam makanan khusus anjing memiliki keterbatasan dari kandungan nutrisi yang sebenarnya sangat diperlukan oleh kucing. Waktu pemberian makan haruslah ditentukan dengan baik, biasanya dilakukan dua sampai tiga kali dalam sehari. Pemberian makanan yang terlalu sering atau kebanyakan dapat menyebabkan kucing muntah.
Minuman diberikan dalam bentuk air putih (fresh water) yang telah matang. Minuman sebaiknya selalu ada dalam jumlah yang cukup dan selalu tersedia. (ed).Menurut saya melatih anak kucing untuk buang kotoran di tempatnya masih lebih mudah dibanding melatih kucing yang sudah dewasa. Ini saya alami sendiri, sewaktu melatih Baby, kucing betina dewasa yang diberi oleh tante saya.
Saya punya kucing yang saya beri nama Barito. Sedari kecil saat Barito ingin buang kotoran, saya selalu mengangkat Barito dan membawanya ke WC belakang rumah. WC belakang rumah ini ada kakus jongkoknya. Lama-lama Barito mengerti kalau mau buang kotoran, harus ke WC belakang. Tidak selalu tepat di kakus jongkok, tapi buat saya lebih ringan karena tinggal menyiram kotorannya dengan air dan bereslah.
Waktu saya mau melatih Baby, sewaktu saya bawa ke WC belakang rumah, Baby selalu meronta dan melarikan diri dari WC. Dan akhirnya kotorannya tersebar di halaman belakang rumah. Sudah dua bulan lamanya saya melatih Baby dan hampir tanpa hasil. Mungkin karena Baby sudah terlanjur besar tanpa pernah didisiplinkan oleh tante saya.
Akhirnya saya menyediakan gundukan pasir di belakang rumah untuk digunakan Baby untuk buang kotoran. Dan Baby mau menggunakannya. Pekerjaan saya adalah menimbun rapat-rapat setiap kali Baby buang kotoran.
Kiriman: Ady W.


Memandikan seekor kucing bukan pekerjaan yang mudah. Berbagai kesulitan dapat saja muncul pada saat kucing dimandikan. Kesulitan yang banyak ditemui yaitu kucing berontak dan berusaha untuk melarikan diri saat dimandikan. Hal ini dikarenakan kucing merasa tidak nyaman atau ada hal-hal penting yang sebenarnya perlu anda hindari saat memandikannya. Untuk mengatasinya, dapat Anda ikuti tips sebagai berikut:
o    Usahakan agar segala keperluan seperti handuk, shampoo, dan lain-lain berada dalam jangkauan tangan anda.
o    Usahakan agar suhu ruangan tidak terlalu dingin saat kucing dimandikan.
o    Sediakan air beberapa liter saja yang telah dicampur oleh beberapa sendok makan sari buah lemon. Air ini berguna untuk membilas tubuh kucing nanti.
o    Letakkan handuk sebagai alas kaki kucing saat dimandikan. Hal ini berguna agar kucing dapat berpijak dengan baik dan tidak licin. Karena itu kucing biasanya akan merasa lebih tenang dan sedikit mengurangi ketegangan yang mungkin dialaminya.
o    Gunakan air hangat untuk memandikannya.
o    Saat memandikan, apabila kucing akan berontak, cobalah untuk menenangkannya dengan belaian dan jangan membiarkannya untuk melarikan diri.
o    Jangan membasahi atau menyemprot wajah kucing atau bagian leher keatas.
o    Apabila wajah kucing harus dibersihkan, gunakan kain untuk mengelapnya.
o    Usahakan agar busa shampoo tidak mengenai mata atau masuk ke telinga kucing.
o    Bilaslah tubuh kucing dengan beberapa liter air yang telah dicampur dengan beberapa sendok sari buah lemon.
o    Karena bulu kucing menyerap banyak busa shampoo, usahakan untuk membilas tubuh kucing sampai benar-benar bersih.
        Merawat Kucing
Berikut adalah tips dasar perawatan kucing Anda. Disarikan dari DokterHewanOnline.com

o    Berikanlah pakan khusus kucing yang sudah direkomendasikan dan mempunyai gizi lengkap sehingga kondisi kesehatannya terjamin.
o    Jangan berlebihan dalam memberikan makanan kepada kucing Anda. Takaran pemberian makanan kucing diusahakan sekali makan akan habis sehingga pakan yang diberikan selalu berganti (kondisinya dalam keadaan baru). Hal ini juga akan menghindari obesitas (kegemukan) karena takaran makan pas dengan kebutuhannya.
o    Pilih makanan kering karena praktis dan butiran butiran keringnya membantu membersihkan gigi kucing
o    Jika kucing sudah terbiasa mengonsumsi makanan basah, usahakan 1 x pemberian pakan pas takaran dan sisa yang masih ada di kaleng disimpan di kulkas
o    Saat memberikan makanan yang disimpan di kulkas, maka harus dihangatkan atau dikeluarkan sebentar dari kulkas sehingga suhu makanan tidak dingin (suhu ruang)
o    Tempat pakan kucing harus selalu bersih, sisa makanan (terutama basah) langsung dibuang
o    Berikan makanan pada jam-jam tertentu untuk membiasakan kucing mengetahui jadwal makannya
o    Bila kucing tidak ditempatkan didalam kandang, berikan makan di sudut/tempat tertentu (jangan dipindah-pindah) untuk membiasakan kucing mengetahui secara otomatis tempat makanannya diletakkan.
o    Sediakan cukup air minum (air masak/aqua) di kandang atau di tempat lainnya (bisa di dekat tempat makannya), meskipun kucing sedikit minum akan tetapi tetap memerlukan persediaan minum.
o    Berikan tempat tidur yang nyaman, apabila memungkinkan yang terbuat dari rotan (bahan luarnya) sehingga dapat digunakan untuk mengasah kuku dan untuk menghindari menggaruk perabotan rumah tangga lainnya.
o    Kotak kotoran harus diisi cat litter (pasir kucing) yang banyak dijual di pet shop/super market gunakan yang mempunyai daya serap tinggi sehingga dapat menyerap kencing dengan cepat. Segera buang kotoran kucing (BAB) sesegera mungkin dan ganti pasir kucing yang sudah berisi kencing 2 x sehari (pagi, sore).
o    Mandikan kucing paling sedikit 3 x dalam 1 bulan atau 1 minggu sekali dengan menggunakan shampoo kucing yang ber PH rendah
o    Lakukan penyisiran bulu setiap hari agar bulu yang rontok tidak akan terjilat yang menyebabkan kucing akan muntah karena tertelan bulu dan akan mengganggu sistem pencernaannya.
o    Lakukan vaksinasi sesuai umur dan kebutuhan juga periksakan kesehatan kucing secara rutin ke dokter hewan terdekat.
o    Segera periksakan ke dokter hewan apabila kucing memperlihatkan gejala awal terserang sakit, seperti : tidak mempunyai nafsu makan/nafsu makan berkurang, pilek/keluar ingus, BAB lembek/tidak normal.
        Pemeliharaan Kucing
Memelihara kucing kelihatannya mudah, akan tetapi ada beberapa hal penting yang mungkin perlu diketahui atau dihindari oleh para pemelihara kucing.
o    Sebaiknya hindari pemberian susu atau cream pada kucing. Di dalam susu atau cream kemungkinan terdapat kandungan gula yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh seekor kucing. Gula yang tidak dibutuhkan tersebut dapat menyebabkan kucing mengalami gangguan pencernaan seperti diare.

o    Pada umur 6 bulan, seekor kucing dapat dikategorikan sebagai kucing dewasa meski sebenarnya masih bisa bertumbuh sampai umur satu tahun. Oleh karena cukup pendeknya masa pertumbuhan pada kucing, sebaiknya diberikan makanan yang baik pada saat kucing masih dalam masa pertumbuhan.
o    Anak kucing membutuhkan protein 3 kali lebih banyak dibandingkan kucing dewasa. Akan tetapi pemberian makan pada anak kucing sebaiknya tidak berlebihan.
o    Penyediaan air minum yang bersih amat penting. Tempat minum yang digunakan harus benar-benar bersih dan tidak mengandung sabun cuci. Tempat minum yang tercemar oleh sabun dapat menyebabkan kucing menderita diare.
o    Anak kucing memerlukan tidur kurang lebih 16 sampai 18 jam dalam sehari. Jadi apabila anak kucing anda sedang tidur, biarkanlah mereka tidur. Menurut para ahli, sebenarnya kucing tidurnya tidak terlalu nyenyak. Oleh karena itu, diperlukan waktu tidur yang lama sebagai penggantinya.
o    Anak kucing biasanya suka untuk bermain. Sewaktu mereka masih kecil, merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan mereka hal-hal yang anda inginkan. Pada saat anak kucing itu masih kecil, apa yang diajarkan oleh pemilik akan membentuk sifat dasar dari kucing tersebut. Sebagai contoh, bila anak kucing tersebut sering diajak bermain saat masih kecil, sampai dewasa sifat kucing tersebut akan periang dan suka bermain. Kasih sayang yang anda berikan juga akan berperan dalam membentuk sifat dasar kucing serta menentukan erat tidaknya hubungannya dengan anda.
o    Hati-hati apabila kucing anda bermain-main dengan kain atau benang. Hal ini dapat membahayakan keselamatan si kucing karena mereka suka menggigitnya atau bahkan memungkinkan termakan olehnya.
o    Jangan sekali-kali memukul kucing apabila ia melakukan kesalahan. Hal ini dapat memberikan dampak yang amat serius pada emosi serta kesehatan kucing anda.
o    Membentak ataupun memukul kucing hanya akan menakutkan si kucing tanpa menyelesaikan masalah yang sesungguhnya. Jangan pernah berpikir bahwa dengan memukul atau membentak akan menimbulkan perasaan bersalah pada si kucing. Pada saat si kucing lari saat dibentak atau dipukul, sebenarnya kucing itu tidak merasa bersalah akan tetapi hanya karena ketakutan.
Source : dari beberapa sumber.

Kenali Bahaya untuk Kucing
Artikel ini akan memberitahukan kepada Anda, benda-benda rumah tangga apa saja yang dapat membahayakan atau bahkan mematikan bagi kucing Anda. Dua contoh di antaranya termasuk insektisida dan beberapa jenis tanaman dalam rumah. Bahkan, benda-benda rumah tangga yang selama ini Anda anggap tidak membahayakan justru dapat mengakibatkan kematian pada kucing Anda.

Dan susahnya adalah bahwa kucing Anda tidak bisa membaca atau memahami peringatan “Berbahaya” yang tercantum pada label produk-produk yang membahayakan tersebut. Oleh karena itu, pastikanlah bahwa benda-benda berbahaya semacam itu tidak berada dekat dengan kucing Anda dimana dia dapat dengan mudah mengambilnya dan pastikan pula bahwa Anda telah benar-benar membersihkan benda-benda itu jika mereka jatuh atau tertumpah di lantai. Ingatlah bahwa kucing adalah hewan yang senantiasa ingin tahu dan mereka sangat gemar untuk menyelidiki segala hal yang dirasa baru atau aneh bagi mereka, terutama sekali apabila tidak ada seorangpun di dalam rumah yang mengawasi mereka bermain.
Di bawah ini adalah daftar benda-benda rumah tangga yang harus diletakkan jauh dari jangkauan kucing Anda:
o    Perlengkapan berkebun, seperti insektisida dan pupuk.
o    Tanaman. Banyak di antara tanaman yang mengandung racun, baik dalam bentuk tanaman hidup atau tanaman yang sudah dikeringkan. Oleh karena itu, tanyakanlah informasi selengkapnya tentang setiap jenis tanaman atau tumbuhan yang Anda beli kepada ahlinya. Jika Anda ragu-ragu, sebaiknya Anda menjauhkan tanaman tersebut dari jangkauan kucing Anda.
o    Uang logam. Beberapa uang logam mengandung seng, dan seng ini dapat mengakibatkan muntah-muntah, anemia dan bahkan kematian jika dimakan atau dicerna oleh kucing Anda.
o    Bahan-bahan antibeku. Alasannya, yaitu bahwa bahan-bahan antibeku ini memiliki rasa yang manis sehingga menarik perhatian para kucing untuk menjilatnya dari lantai garasi atau halaman parkir mobil. Meski hanya tertelan satu sendok kecil saja, bahan antibeku ini dapat mengakibatkan kerusakan ginjal permanen. Oleh karena itu, segeralah dan pastikanlah bahwa Anda telah membersihkan tumpahan bahan antibeku tersebut.
o    Hindari pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang diperuntukkan bagi manusia. Alasannya, yaitu bahwa banyak dari obat-obatan ini yang berbahaya bagi kucing Anda. Misalnya, asetaminofen yang dapat meracuni kucing Anda. Hindari dan waspadalah terhadap formula-formula yang dapat mengakibatkan kegilaan pada kucing. Penggunaan bius lokal luar dapat mengakibatkan anemia pada kucing Anda.
(sumber: mypetstop)

Memberi Makan Kucing Yang Sedang Sakit
Kucing yang sedang sakit membutuhkan energi ekstra serta ketersediaan zat-zat makanan yang diperlukan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk memerangi penyakit. Akan tetapi pada saat sedang sakit, kebanyakan kucing tidak mau makan sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatannya.
Kucing kehilangan nafsu makan bisa dikarenakan oleh beberapa sebab seperti mengalami stress akibat perubahan lingkungan atau pun sedang sakit. Ikuti beberapa tips berikut ini yang dapat dicoba untuk mengatasi kucing yang kehilangan nafsu makan:

o    Hal yang paling mudah dilakukan yaitu mencoba untuk memberikan makanan yang biasanya paling disukai oleh kucing tersebut. Makanan yang disukai biasanya dapat membantu mengembalikan nafsu makan kucing.
o    Cobalah untuk memberi makan secara bersamaan dengan beberapa kucing lain sehingga menciptakan adanya elemen kompetisi. Biasanya kucing akan terpancing untuk ikut berebut makanan dengan kucing-kucing lain.
o    Anda juga dapat memberikan makanan dengan aroma yang disukai oleh kucing. Aroma makanan merupakan stimulator nafsu makan pada kucing. Kucing kehilangan nafsu makan bila ia tidak dapat mencium aroma makanan dengan baik akibat menderita pilek.
o    Menghangatkan makanan dapat membantu agar aroma makan lebih mudah tercium oleh kucing. Perlu diperhatikan jangan sampai temperatur makanan menjadi terlalu panas karena dapat berakibat cukup fatal.
o    Kucing lebih suka makanan basah dibandingkan makanan kering. Dengan menambahkan kuah kaldu pada makanan dapat merangsang nafsu makan kucing. Biasanya kucing akan suka menjilat-jilat kuah kaldu yang disediakan.
o    Jangan biarkan makanan yang tersisa di tempat makanan lebih dari 10 –15 menit. Berikan makanan dalam jumlah kecil tapi dengan frekuensi pemberian makanan yang lebih sering. Dengan demikian nafsu makan kucing akan lebih sering terstimulasi oleh makanan yang baru disediakan tersebut.
o    Untuk memperkenalkan jenis makanan baru pada kucing, campurkan sedikit makanan baru tersebut ke dalam makanan yang biasa dimakan. Secara bertahap tambahkan porsi makanan baru tersebut sampai akhirnya kucing terbiasa sepenuhnya pada makanan baru tersebut.
Bila anda telah mencoba cara-cara tersebut diatas tetapi belum juga berhasil untuk mengembalikan nafsu makan si kucing, sebaiknya segera konsultasikan masalah ini dengan dokter hewan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


Pelihara Kucing Jauhkan Sakit Jantung
PEMILIK kucing sudah lama mengklaim bahwa binatang kesayangan satu ini baik untuk kesehatan. Dan klaim ini dibenarkan oleh studi-studi ilmiah. Pada faktanya, hasilnya sangat dramatis. Studi menunjukkan, orang-orang yang memiliki kucing sebagai binatang kesayangan berisiko 40 persen lebih kecil meninggal akibat serangan jantung dan berisiko 30 persen lebih kecil menderita penyakit jantung.
Apa rahasianya? Menurut peneliti, perbaikan kesehatan jantung dipicu oleh aktivitas duduk dan bercengkerama dengan kucing. Aktivitas ini terbukti bisa menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres.
Selain baik untuk jantung, pemilik kucing juga memiliki angka kejadian kanker lebih rendah. Pemilik kucing, menurut peneliti, lebih banyak terpapar alergen. Karena itu, sistem kekebalan tubuh mereka juga lebih kuat.
Di samping itu, dengkuran kucing juga diyakini mempunyai manfaat postif. Studi-studi percobaan menunjukkan bahwa getaran dari dengkuran kucing bisa menstimulasi pemulihan dan pertumbuhan tulang.
Tidak hanya manfaat fisik, kucing juga bisa menjadi sumber kenyamanan emosional, khususnya untuk orang-orang yang hidup sendiri atau hidup dalam situasi stres. Kucing bisa menemani dan mengurangi perasaan terisolasi dan resah. Dan karena hanya memerlukan sedikit perawatan, kucing sangat cocok untuk orang-orang usia lanjut.
Selain menawarkan kenyamanan pada lansia dan pasien, kucing juga terbukti mepunyai efek positif terhadap orang-orang yang menderita penyakit mental. Menghabiskan waktu dengan kucing bisa membantu orang mempelajari batas-batas, keterampilan sosial dan bahkan komunikasi saat berinteraksi dengan hewan.
Beberapa pasien sakit mental, seperti diuraikan di situs ezinearticles.com, mengaku bahwa kucing bisa memahami kondisi mereka, membuat mereka tidak merasa sendirian dan mengurangi rasa frustasi. Studi-studi telah membukikan bahwa pemilik kucing mempunyai mekanisme pemenahan masalah yang lebih baik dan cenderung patuh terhadap pengobatan mereka. (MI/ICH)
source: MetroTVNews.com Lifestyle + / Kamis, 24 Juni 2010 19:02 WIB

Program Sterilisasi Gratis Untuk Kucing Lokal
Tahukah anda, bahwa sejak Januari 2011, Pemerintah Propinsi Jakarta mengadakan program sterilisasi gratis?
Alasan diadakannya sterilisasi gratis ini sendiri adalah untuk menekan laju pertumbuhan kucing. Banyak pemilik kucing yang akhirnya membuang anak-anak kucing yang baru dilahirkan karena hewan tersebut memang mudah berkembang biak. “Ini membuat lingkungan kotor,” jelas Kepala Balai Kesehatan Hewan dan Ikan DKI Jakarta, Naniek Susetijoharti.
Belum lagi ancaman rabies yang dapat ditularkan melalui gigitan hewan berbulu ini. “DKI Jakarta sudah bebas dari hewan rabies sejak Oktober 2004, namun dikelilingi oleh wilayah endemi rabies. Karena itu upaya pencegahan terus dilakukan,” kata Naniek. Vaksinasi dan karantina terhadap anjing penggigit pun masih diteruskan.
Selain kucing, Naniek mengatakan pihaknya masih tetap memberikan layanan sterilisasi pada anjing dan kera, namun tidak gratis. “Karena tingkat reproduksinya tidak secepat kucing,” kata Naniek.
Naniek mendorong agar masyarakat memanfaatkan kesempatan sterilisasi gratis ini. Karena, lanjut Naniek, ada keuntungan yang diperoleh pemilik setelah sterilisasi dilakukan selain bebas dari beban mengurus anak kucing. “Kucingnya tambah gendut dan lucu. Tidak kalah dengan kucing anggora,” ujarnya berpromosi.
Kucing yang akan disterilisasi ini harus memenuhi tiga syarat, yaitu bukan kucing liar, berbadan sehat, dan berusia minimal 8 bulan.
Awas Kutu Anjing atau Kucing
Seorang remaja putri datang ke klinik hewan saya dan mengeluh tentang Shih Tzu (sejenis anjing mainan)-nya menderita penyakit kulit. Gadis itu takut tertular penyakit kulit dari anjing kesayangannya. Saya menemukan peradangan kulit yang terjadi pada hampir seluruh badan anjing. Anjing yang seharusnya menarik pun saat itu terlihat gemetar dan amat menderita. “Apa penyakit kulit anjing saya dapat menulari manusia, Dok?” tanya gadis itu.

Sebagai dokter hewan, saya sering menjumpai kasus penyakit kulit pada hewan kesayangan yang biasanya lebih banyak dijumpai pada anjing, kucing liar, atau hewan peliharaan yang kurang mendapat perawatan. Penyakit kulit akan amat menjengkelkan baik bagi hewan maupun pemiliknya, dan dapat menjadi penyakit kambuhan bila tidak ditangani serius. Orang biasanya akan menelantarkan hewan kesayangannya bila penyakit kulit yang sebenarnya bisa disembuhkan, karena tidak segera ditangani dengan benar, justru menyebabkan komplikasi lebih parah.
Biasanya, sebelum penyakit kulit terjadi, lebih dahulu hewan terkena kutu yang tidak diketahui pemiliknya. Serangan kutu ditandai dengan seringnya hewan menggaruk-garuk badan. Ini tentu saja menyebalkan, bukan hanya bagi pemilik, tetapi juga hewan sendiri.
Kutu termasuk parasit di luar tubuh (ektoparasit) yang perlu dikontrol rutin oleh pemilik hewan. Mengapa? Karena kutu akan mengisap darah hewan yang ditumpangi, dengan cara merusak pembuluh darah terkecil (kapiler). Bagi hewan yang sensitif, rusaknya kapiler darah dan sekresi ludah kutu (yang mengandung neurotoksin) akan menimbulkan reaksi alergi, sehingga hewan bersangkutan akan memperlihatkan gejala kegatalan kulit. Hewan yang memiliki cukup banyak kutu akan menggigit-gigit, menggaruk-garuk serta menggosok kulitnya sehingga merusak lapisan luar kulit (epidermis) yang kemudian menimbulkan kerusakan (iritasi) pada kulit. Iritasi ini dapat meluas menjadi bentuk peradangan kulit yang bila tidak segera diobati akan menghasilkan bentuk klasik berupa rontoknya rambut yang secara nyata diikuti kebotakan dan penebalan kulit (hiperkeratosis). Akibatnya, selain kulit hewan kesayangan menjadi buruk dan rusak, iritasi lokal kulit akan menimbulkan infeksi yang mempermudah masuknya kuman penyakit seperti virus, jamur, parasit, dan infeksi bakteri.
Akibatnya, hewan menjadi tidak tahan terhadap penyakit, karena isapan darah oleh kutu dapat menyebabkan anemia, berat badan menurun, dan mengurangi nafsu makan selain mengganggu kegembiraan hewan itu sendiri.
Karena itu, bila anjing atau kucing memperlihatkan gejala kegatalan, sebaiknya kita mewaspadai adanya serangan kutu. Sebaiknya kita segera memisahkan anjing dan kucing yang terserang kutu itu dari yang sehat, karena ada beberapa jenis kutu hewan yang dapat terbang jauh dan menulari hewan kesayangan lainnya.

Predator (musuh / pemangsa) kutu secara alami adalah beberapa jenis burung, tikus, serta semut yang dapat mengurangi populasi kutu yang hidup bebas. Sejenis semut api (Pheidole megachepala) merupakan predator kutu terkenal.
Pengontrolan terhadap kutu hewan harus dilakukan rutin dengan mengingat beberapa aspek.

1.     Seluruh hewan dalam satu rumah harus mendapat treatment parasitida, seperti pirethin, organopospat, atau produk karbamat secara teratur. Aplikasi langsung pada kulit dapat dilakukan dalam bentuk: semprot (spray), mandi (dipping), atau bedak tabur. Hati-hati dengan produk-produk itu karena biasanya kucing amat sensitif. Alternatif lain, dapat menggunakan kalung antikutu (flea collar) yang mengandung bahan aktif amitraz guna mencegah kutu baru serta mengurangi kutu yang sudah ada lebih dahulu.
2.     Tempat bekas tempat tidur hewan harus diberi insektisida guna memberantas telur dan larva. Alas tidur harus sering diganti dan dicuci secara rutin.
3.     Ruangan yang sering didatangi hewan anjing dan kucing harus sering dibersihkan dan di-vacuum cleaner.
4.     Tempat di luar yang sering ditiduri hewan tadi harus sering dibersihkan dan diberi insektisida terutama pada musim panas.
5.     Mandikan secara berkala hewan kesayangan kita agar sejenis kutu berkulit keras (caplak) yang biasanya sangat erat berikatan dengan kulit hewan anjing tidak memiliki kesempatan berlama-lama di tubuh dan membatasi kesempatan neurotoksin asal kutu tidak diserap tubuh hewan maupun kemungkinan transmisi kuman patogen lainnya.
Banyak pemilik hewan kesayangan lebih suka membeli obat kutu di pasar-pasar swalayan atau pet-shop yang tidak dilengkapi saran pemakaian maupun pencegahan penyakit. Hati-hati memilih obat kutu, terutama dari segi keamanan, guna mencegah keracunan pada hewan kesayangan kita. 
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih produk eksternal parasitida adalah:(1) kandungan zat aktif, (2) target parasit yang akan dibasmi, (3) potensi, (4) keamanan, (5) dosis, dan (6) kemudahan cara pemakaian.

Yang amat perlu diperhatikan adalah bahaya keracunan. Biasanya obat kutu tidak saja bekerja membasmi kutu tetapi juga menghambat kerja suatu enzim ACTH yang membantu proses metabolisme dalam tubuh hewan. Perhatikan pemakaian dosis yang tepat, hindari dosis yang berlebih karena akan membahayakan keselamatan hewan kesayangan kita. Jangan mengaplikasikan kepada hewan yang sedang sakit, sedang menuju proses penyembuhan penyakit, sedang stres, atau hewan yang berumur di bawah tiga bulan.
Alternatif obat kutu tradisional yang berasal dari akar tanaman rotenon dan pyrethrin yang berasal dari ekstrak bunga Chrysanthemum cinerariaefolium merupakan produk yang aman bagi manusia dan hewan.
Beberapa orang yang hewan kesayangannya menjadi pasien saya mengatakan pengalaman mereka memberantas kutu hewan dengan minyak tanah atau DDT maupun tembakau. Pemakaian segala bentuk parasitida kalau tidak hati-hati atau berlebihan akan menimbulkan keracunan, di mana hewan yang terkena akan mengalami kekejangan, muntah serta merusak sistem pernapasan. Akhirnya, hewan tidak sadar diri (koma) sebelum akhirnya mati. Karena kelalaian kita, jangan sampai parasitida yang dipakai untuk memberantas kutu, justru ikut menewaskan binatang kesayangan. Segera bawa hewan kesayangan kita pada dokter-hewan terdekat guna mendapatkan pertolongan segera bila Anda menjumpai masalah keracunan itu.
* Drh Ida Lestari Soedijar MSc, dokter hewan praktisi umum – Kompas.com – Jumat 10 November 2000 
Diare pada kucing
Suatu ketika anda melihat kotoran yang sangat lembek sampai cair dilitter box kucing kesayangan anda. Itu pertanda si meong terkena diare.
Pada kucing normal, frekuensi BAB antara 1 – 2 kali sehari, dengan bentuk kotoran yang padat. Jika terkena diare, maka frekuensi BAB menjadi lebih sering, dan berbentuk cair, berlendir dan kadang-kadang terdapat darah di kotorannya.
Kita harus waspada dan segera memberikan pertolongan. Terlebih jika frekuensinya sangat sering. Karena jika dibiarkan maka si meong akan terkena dehidrasi, yang menyebabkan kondisi tubuhnya menurun drastis dan bisa mengakibatkan kematian.
Penyebab diare pada kucing bisa infeksi maupun bukan infeksi.
Diare yang disebabkan bukan karena infeksi biasanya disebabkan oleh perubahan menu makanan, atau karena obat.

Diare karena infeksi disebabkan virus, jamur, bakteri maupun parasit. Jangan berikan obat anti diare, karena mencret dan muntah merupakan mekanisme alami membuang racun dari ususnya. Cukup berikan oralit buatan sendiri berupa campuran air, gula dan garam sedikit, atau oralit khusus kucing (ada di pet shop) untuk mencegah dehidrasi. Jika dalam kotorannya terkandung darah, segera periksakan. Yang penting pada saat kucing terkena diare, perhatikan tanda-tanda dehidrasi, jika perlu bawa ke dokter hewan untuk diberi infus guna memasukkan cairan ke tubuhnya.
Adapun tanda-tanda dehidrasi pada kucing dapat dibagi menjadi:
 

1.     Dehidrasi ringan, jarang buang air kecil, atau sedikit, mata kering, mulut kering
2.     Dehidrasi sedang, tampak lemas, mata suram (biasanya kucing yang sehat matanya cerah), kulit kering, semakin jarang buang air kecil
3.     Dehidrasi berat, sangat lemas, tidak mau minum sama sekali, tidak buang air kecil lebih dari sehari, kulit tidak kembali jika dicubit.
Pisahkan perawatan kucing yang terkena diare dari kucing yang sehat. Jagalah selalu kebersihan tempatnya. 

Menangani Kucing Stress
Seekor kucing yang sedang sakit dapat bereaksi terhadap tekanan atau rasa takut. Misalnya, seekor kucing diketahui mengalami shock atau keterkejutan apabila dengan tiba-tiba saja ia muntah dan perasaan shock atau terkejut yang dialami oleh kucing mungkin saja disebabkan oleh perubahan lingkungan ataupun perubahan makanan pada kucing peliharaan Anda.
Selain itu, kucing juga sangat sensitif atau peka untuk dapat mengalami mabuk sewaktu dibawa bepergian dengan menggunakan mobil. Dengan demikian, apabila Anda ingin bepergian dengan kucing peliharaan Anda maka pastikanlah bahwa ia dapat memperoleh banyak udara segar dan beristirahatlah secara teratur.  Kemudian perhatikan pula secara seksama tanda-tanda petunjuk bahwa kucing kesayangan Anda tengah mengalami mabuk darat, seperti misalnya kucing Anda akan bernafas dengan sangat cepat dan gusinya berubah menjadi pucat warnanya.
Jika kucing Anda tiba-tiba jatuh sakit,hal ini bisa saja terjadi karena reaksi atas shock atau keterkejutan yang dialami oleh kucing Anda. Dan apabila hal ini merupakan sumber penyebab permasalahannya, maka rawatlah kucing kesayangan Anda di dalam rumah dan jangan memberikan makanan apapun kepada kucing peliharaan Anda dalam jangka waktu 1 x 24 jam.

Kelebihan-Kelebihan Kucing
Kucing memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh hewan lainnya. Salah satunya adalah kemampuannya untuk melihat dengan baik dalam keadaan terang dan gelap. Bahkan kemampuan kucing melihat dalam gelap jauh melebihi manusia. Sebelum menjadi binatang peliharaan di rumah, kucing termasuk binatang liar. Di alam aslinya, kucing berburu pada malam hari sehingga membutuhkan kemampuan untuk melihat dengan baik dalam kondisi gelap.
Penglihatan dalam suasana gelap
Kemampuan itu dimiliki kucing karena di bagian belakang mata kucing ada tapetum lucidum. Organ yang mirip cermin ini dapat memantulkan cahaya yang membantu kucing untuk melihat dalam gelap. Tapetum lucidum ini juga membuat mata kucing dapat menyala di dalam gelap.
Tetapi ini tidak berarti kucing bisa melihat dalam gelap gulita. Kucing tetap memerlukan cahaya walau tidak banyak. Kucing hanya membutuhkan sekitar 20 persen cahaya yang dibutuhkan manusia untuk melihat.
Dengan kemampuan yang luar biasa ini, ia bisa menangkap tikus-tikus yang berkeliaran pada malam gelap. Begitu juga untuk mencari kecoak yang bersembunyi di dalam kegelapan, kucing tak memerlukan cahaya lilin atau senter.
Pendengaran kucing yang sangat peka
Ternyata kucing adalah hewan dengan pendengaran yang sangat peka, lebih dari pada manusia dan anjing. Pendengaran anjing memang lima kali lebih tajam dari manusia, tetapi pendengaran kucing dua kali lebih tajam dari anjing.
Jika anjing bisa mendengar suara yang sangat rendah, kucing lebih lagi. Jika anjing bisa mendengar suara yang sangat tinggi, kemampuan kucing lebih baik lagi. Kupingnya tak hanya mampu mendengar suara yang sangat pelan, tetapi juga suara sangat tinggi, yang tak dapat didengar manusia!
Tak hanya itu, ada kelebihan lain dari telinga kucing. Dengan daun telinga yang lebar dan dapat berputar 180 derajat ke arah sumber bunyi, kucing mampu mencari suara serangga yang berasal dari balik tembok sekalipun. Kemampuan ini sangat penting bagi kucing untuk mengetahui mangsanya berada.
Keseimbangan tubuh yang luar biasa
Kucing memang pantas disebut pemain akrobat yang andal. Pernah lihat kucing berjalan santai di atas atap? Ia dapat berjalan santai, tidak goyah miring ke kiri dan ke kanan. Atau pernahkah kamu melihat kucing yang jatuh dari pohon, mendarat dengan mantap di keempat kakinya? Itulah kehebatan kucing lainnya. Kucing, bahkan anak-anak kucing sekalipun, mempunyai keseimbangan yang luar biasa. Ketika jatuh, cairan yang terletak di telinga bagian dalam kucing ikut bergerak. Dalam waktu yang sangat cepat kepala kucing juga berputar ke arah horizontal, menyamai cairan tersebut. Tubuh kucing pun otomatis bergerak mengikuti kepalanya.
Selain itu, keseimbangan kucing juga dibantu oleh ekornya. Ekor kucing berperan untuk mencegah kucing berputar berlebihan. Ia menarik punggungnya ke atas untuk menahan guncangan berlebihan, akibat jatuh ke bawah. Dengan itu semua, kucing pun bisa mendarat dengan sukses.